Dalam masa pertumbuhan, pencernaan anak masih sangat rentan terhadap segala macam penyakit. Tak heran jika orang tua memberikan perhatian besar pada masalah ini. Selain itu, makanan dan kesehatan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak. Namun, apakah ibu bisa mengontrol konsumsi makanan mereka selama 24 jam?
Istilah "uang saku" sangat erat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, terutama ketika memasuki sekolah. Hal ini dapat dimengerti karena anak akan banyak menghabiskan waktu mereka di sekolah. Para ibu khawatir karena banyak makanan ringan yang tidak selalu bersih dan tidak selalu memberikan manfaat bagi mereka.
Berdasarkan survei yang dilakukan tim VitaCharm, es menjadi salah satu dari tiga camilan anak-anak yang paling disukai. Menurut anak-anak, es sangatlah menyenangkan, dingin dan manis. Sayangnya, es dikhawatirkan ibu sebagai makanan ringan yang paling tidak sehat.
Ibu pasti merasa khawatir jika si kecil sakit setelah mengkonsumsi es. Dalam pikiran seorang ibu, es dapat membuat batuk, pilek dan es yang tidak bersih dapat menyebabkan diare. Pendapat itu tidak sepenuhnya salah, namun masih ada hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan.
Dalam dunia kedokteran, tidak ada hubungan antara flu dengan makan es. Makan es itu boleh saja, sejauh apa yang terkandung dalam es bermanfaat bagi anak-anak, seperti makanan ringan dari es yang terbuat dari susu. Susu mengandung kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang pada anak. Karena pada usia anak-anak, pencernaan masih belum sempurna atau belum matang.
Tentang makanan ringan es yang tepat dikonsumsi anak-anak, sebaiknya es harus diproduksi dengan standar produksi yang higienis. Karena sesuatu yang bisa mengakibatkan terganggunya sistem pencernaan anak adalah proses pembuatan yang kurang higienis, sehingga akan mengganggu fungsi organ lainnya.
Istilah "uang saku" sangat erat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, terutama ketika memasuki sekolah. Hal ini dapat dimengerti karena anak akan banyak menghabiskan waktu mereka di sekolah. Para ibu khawatir karena banyak makanan ringan yang tidak selalu bersih dan tidak selalu memberikan manfaat bagi mereka.
Berdasarkan survei yang dilakukan tim VitaCharm, es menjadi salah satu dari tiga camilan anak-anak yang paling disukai. Menurut anak-anak, es sangatlah menyenangkan, dingin dan manis. Sayangnya, es dikhawatirkan ibu sebagai makanan ringan yang paling tidak sehat.
Ibu pasti merasa khawatir jika si kecil sakit setelah mengkonsumsi es. Dalam pikiran seorang ibu, es dapat membuat batuk, pilek dan es yang tidak bersih dapat menyebabkan diare. Pendapat itu tidak sepenuhnya salah, namun masih ada hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan.
Dalam dunia kedokteran, tidak ada hubungan antara flu dengan makan es. Makan es itu boleh saja, sejauh apa yang terkandung dalam es bermanfaat bagi anak-anak, seperti makanan ringan dari es yang terbuat dari susu. Susu mengandung kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang pada anak. Karena pada usia anak-anak, pencernaan masih belum sempurna atau belum matang.
Tentang makanan ringan es yang tepat dikonsumsi anak-anak, sebaiknya es harus diproduksi dengan standar produksi yang higienis. Karena sesuatu yang bisa mengakibatkan terganggunya sistem pencernaan anak adalah proses pembuatan yang kurang higienis, sehingga akan mengganggu fungsi organ lainnya.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kesehatan
dengan judul Tidak selamanya es itu buruk untuk dikonsumsi anak-anak. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://adgina.blogspot.com/2012/10/tidak-selamanya-es-itu-buruk-untuk.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
lulus -
Belum ada komentar untuk "Tidak selamanya es itu buruk untuk dikonsumsi anak-anak"
Post a Comment