Memasuki usia 50 tahun fungsi organ dalam tubuh, termasuk otak semakin berkurang. Akibatnya, memori akan sedikit berkurang. Tapi, dengan diet yang tepat, risiko demensia dapat dicegah.
Salah satu nutrisi yang telah terbukti efektif untuk kedua otak adalah makanan yang mengandung omega-3 asam lemak. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rajin mengonsumsi makanan seperti salmon, memiliki risiko lebih rendah mengalami penurunan fungsi otak yang mengarah ke demensia.
Makanan yang mengandung asam lemak memiliki efek positif dalam mencegah penuaan otak, sehingga akan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
Penelitian sebelumnya mengaitkan risiko demensia dengan tingkat tinggi omega-3 asam lemak dalam plasma darah yang menunjukkan berapa banyak makanan yang mereka konsumsi dalam beberapa hari. Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti bisa menentukan jumlah omega-3 makanan yang telah dikonsumsi dalam beberapa bulan terakhir.
Namun penelitian tersebut tidak membuktikan hubungan langsung antara omega-3 dengan penurunan fungsi kognitif, tetapi menunjukkan hubungan antara kesehatan otak dengan asam lemak.
Dalam penelitian tersebut, 1.500 orang berusia 58-76 tahun melakukan scan otak MRI dan sampel darah yang diambil. Mereka juga menguji kemampuan kognitif untuk mengukur memori, kemampuan pemecahan masalah, serta kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
Hasilnya diketahui, para peserta yang kadar asam omega-3 lemak di bawah 25 persen memiliki ukuran otak lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3.
Makanan lain yang dianjurkan untuk menjaga otak agar tetap sehat adalah sumber vitamin B12 (daging tanpa lemak, hati, susu, keju, telur), asam folat (sayuran hijau), vitamin C (sayuran hijau, buah-buahan), dan vitamin B2 (ragi, susu , telur, kacang tanah, dan kacang-kacangan).
Salah satu nutrisi yang telah terbukti efektif untuk kedua otak adalah makanan yang mengandung omega-3 asam lemak. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rajin mengonsumsi makanan seperti salmon, memiliki risiko lebih rendah mengalami penurunan fungsi otak yang mengarah ke demensia.
Makanan yang mengandung asam lemak memiliki efek positif dalam mencegah penuaan otak, sehingga akan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
Penelitian sebelumnya mengaitkan risiko demensia dengan tingkat tinggi omega-3 asam lemak dalam plasma darah yang menunjukkan berapa banyak makanan yang mereka konsumsi dalam beberapa hari. Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti bisa menentukan jumlah omega-3 makanan yang telah dikonsumsi dalam beberapa bulan terakhir.
Namun penelitian tersebut tidak membuktikan hubungan langsung antara omega-3 dengan penurunan fungsi kognitif, tetapi menunjukkan hubungan antara kesehatan otak dengan asam lemak.
Dalam penelitian tersebut, 1.500 orang berusia 58-76 tahun melakukan scan otak MRI dan sampel darah yang diambil. Mereka juga menguji kemampuan kognitif untuk mengukur memori, kemampuan pemecahan masalah, serta kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
Hasilnya diketahui, para peserta yang kadar asam omega-3 lemak di bawah 25 persen memiliki ukuran otak lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3.
Makanan lain yang dianjurkan untuk menjaga otak agar tetap sehat adalah sumber vitamin B12 (daging tanpa lemak, hati, susu, keju, telur), asam folat (sayuran hijau), vitamin C (sayuran hijau, buah-buahan), dan vitamin B2 (ragi, susu , telur, kacang tanah, dan kacang-kacangan).
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kesehatan
dengan judul Omega 3, Nutrisi Terbaik untuk Otak. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://adgina.blogspot.com/2012/10/omega-3-nutrisi-terbaik-untuk-otak.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
lulus -
Belum ada komentar untuk "Omega 3, Nutrisi Terbaik untuk Otak"
Post a Comment