Mie instan... Teman atau Musuh bagi kita?

Mie instan mengandung zat tepung kualitas baik dari gandum yang dapat dicerna secara lambat, sehingga rendah glukosa. Namun, Asosiasi Konsumen Australia memperingatkan penggemar mie instan. Bahan dasar yang sehat (tepung terigu, air, dan garam dalam rasa yang berbeda), sebungkus mie instan mengandung lemak setara dengan secangkir penuh keripik kentang goreng .

Mie dikeringkan dengan digoreng dalam minyak sawit. Kelapa sawit tidak hanya murah, juga tidak berpengaruh terhadap rasa mie. Sementara minyak adalah lemak nabati, berisi asam lemak jenuh tingkat tinggi dan lemak trans yang meningkatkan (low-density lipoprotein) kolesterol LDL (jenis buruk) dan kolesterol HDL rendah (high-density lipoprotein) (jenis yang baik) sehingga mempertaruhkan konsumen yang berpenyakit jantung.

Mie juga mengandung hampir 75% dari batas maksimal yang direkomendasikan garam untuk orang dewasa dan 100% untuk anak-anak muda. Natrium yang berfungsi sebagai penyedap berasal dari dinatrium inosinate dan dinatrium guanylate. Paket bumbu juga mengandung natrium glutamat selain kecap dan garam beryodium, sehingga kandungan lemak dan lemak tinggi dalam kaldu mie. Mie instan juga mengandung antioksidan seperti BHT yang menghambat pertumbuhan mikroba.

Ya....itu menyedihkan. Tapi ada sayuran kering kecil di mie instan yang merupakan nilai plus bagi mie instan. Mie instan terbuat dari olahan tepung-tanpa serat, sayuran, dan protein, dan dengan banyak lemak dan garam-tidak makan sehat. Sebaliknya mie juga diperkaya dengan zat besi dan vitamin A.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kesehatan dengan judul Mie instan... Teman atau Musuh bagi kita?. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://adgina.blogspot.com/2012/04/mie-instan-teman-atau-musuh-bagi-kita.html. Terima kasih!

Ditulis oleh: lulus -